Kamis, 05 Januari 2012

MENGENAL TES KEHAMILAN



Bagi para ibu yang mendambakan seorang anak, test kehamilan merupakan saat yang mendebarkan. Tumpuan hasil test positif merupakan hal yang paling dinanti. Kebahagiaan menyeruak tatkala hasil test dinyatakan positif. Namun banyak pula, para ibu kecewa melihat hasil test yang dinanti ternyata tidak sesuai alias negatif. Tentunya kesabaran dan usaha serta doa kembali harus dilakukan. Namun ada pula hasil test kehamilan tidak akurat dikarenakan para calon ibu salah atau tidak mengetahui teknis tes kehamilan yang baik dan benar. Untuk menghindari hal tersebut,
Disini akan dibahas mengenai apa dan bagaimana jenis test kehamilan :


Test Urine


Test ini merupakan yang paling lazim dan banyak digunakan oleh para ibu. Karena selain mudah dan sederhana, test urine ini juga dapat dilakukan oleh sendiri tanpa perlu bantuan ahli. Inti test kehamilan adalah untuk mengetahui kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yaitu suatu hormon yg dihasilkan embrio saat terjadinya kehamilan yg akan meningkat dalam urin dan darah seminggu setelah konsepsi. Hormon tersebut dilepaskan ke dalam darah ibu yang mengalir mengitari ovum, lalu terbawa menuju indung telur. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan progesterone yang berfungsi menahan haid berikutnya.
HCG mencapai tingkat produksi maksimum saat usia kehamilan 12 minggu, sementara plasenta berkembang dan mejadi lebih aktif. HCG dikeluarkan oleh ginjal ibu dan dapat dideteksi dalam darah dan urine, pada minggu-minggu awal kehamilan. Keberadaan hormon inilah yang menjadi dasar test kehamilan.


 Jenis-jenis test urine:

TEST PACK (PENGETESAN SENDIRI)

Test pack ini adalah salah satu dari sekian banyak alat tes kehamilan yang praktis dan lebih pribadi, karena anda tidak perlu repot pergi ke laboratorium untuk memeriksa kehamilan. Alat yang biasa disebut home pregnancy test (atau test pack) ini banyak dijumpai di toko, supermarket, atau apotik dengan harga yang variatif. Mudahnya, kita sebagai kaum wanita bisa langsung menguji kehamilan sendiri dan mengetahui apakah sang buah hati akan hadir atau tidak melalui hasil test pack. Bentuk alat tes kehamilan (test pack) ada dua macam, yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan ke urine yang telah ditampung atau disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Untuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang akan diteteskan.
Bila Anda sudah menyentuhkan alat tes kehamilan (test pack) dengan urine, maka akan muncul hasil berupa garis merah. Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan kalau test pack dilakukan dengan benar, karena test pack mendapatkan urine yang cukup. Sebaliknya, kalau tidak muncul garis merah bisa saja diakibatkan oleh kelalaian pemakai, oleh karena itu penting bagi seseorang yang baru pertama kali menggunakan alat tes kehamilan (test pack) untuk mengikuti petunjuk penggunaan. Kalau garis pertama sudah muncul, kemunculan garis kedua menyatakan seseorang dikatakan hamil.
Untuk hasil yang akurat, perhatikan mengenai cara penggunaannya yang biasa tercantum dalam kemasan alat test tersebut, masa kadaluawarsa alat test tersebut dan tingkat akurasi dari alat test tersebut.


TEST SLIDE

Pada rumah bersalin atau klinik, tes urine dilakukan dengan menggunakan slide kaca. Setetes urine dicampur degan setetes antiserum, lalu ditambahkan dengan setetes latex suspension. Bila HCG terdapat dalam urine, hormon itu akan dinetralkan oleh antiserum, tak ada reaksi dengan latex suspension dan larutan seperti susu akan tertinggal di atas slide. Bila tidak terdapat HCG, maka antiserum akan bereaksi dengan latex membentuk semcam biji-bijian


TEST LABORATORIUM

Untuk test ini anda cukup mengirimkan contoh urine ke laboratorium terdekat atau melalui dokter anda. Harganya tentu berbeda-beda dan lama hasilnya pun akan berbeda. Keunggulan dari test ini tentunya keakuratan hamipr mendekati 100% dan urine yang diambil tidak tergantung waktu pengambilannya.

Cara Pengambilan Urine

Sebaiknya test dilakukan pada contoh urine yang anda keluarkan pertama kali pada pagi hari, karena pada saa itu urin mengandung konsentrasi HCG yang tertinggi dibanding saat lainnya. Sebaiknya anda tidak minum atau buang air kecil di malam hari, juga hindari minum di pagi hari sebelum mengamil urine anda. Karena urine akan menjadi encer dan HCG sulit untuk dideteksi. Letakkan contoh dalam wadah yang bersih, ingat jangan ada noda sabun atau detergen. Lalu simpan dalam botol atau toples kecil, hingga saatnya diuji.

 

TES DARAH

Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.

 

PEMINDAIAN ULTRASOUND (ULTRASOUND SCANS)

Ultrasound atau ultrasonografi adalah penggunaan gelombang suara frekuensi tinggi untuk melihat ke dalam rongga perut dan menampilkan citra janin di layar monitor. Tes ini biasanya dilakukan di ruang praktek dokter atau di rumah sakit bersalin. Sebelum tes dilakukan, anda diminta untuk meminum air dalam jumlah yang banyak agar kandung kemih yang penuh mendorong uterus ke depan, sehingga citra janin tampil di layar. Perut akan dilumuri jeli dan sebuah alat pemantau digerakkan perlahan menyusuri area tersebut. Komputer akan menerjemahkan gema suara menjadi gambar video. Tes ini berlangsung kira-kira setengah jam.
Ultrasound dapat mendeteksi kantong amniotik (ketuban) pada kehamilan usia 6 minggu dan embrio 7 minggu. Kemudian dilakukan lagi antara minggu ke 12 dan 14 masa hamil. Tes dilakukan untuk menentukan usia, laju pertumbuhan dan posisi yang tepat dari janin dan plasenta, mendeteksi ketidaknormalan, serta melihat apakah anda mengandung lebih dari satu bayi.


TAHAP PERSALINAN




Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.

Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam  empat tahap, yaitu :

kala I; Tahap Pembukaan
In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong
 bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah  sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti
 bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.

Kala II; Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi.

Kala III; Tahap Pengeluaran Plasenta

Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim.  Setelah itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi dilakukan.

Kala IV; Tahap Pengawasan
Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap  bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.




 





PERSALINAN CAESAR


Bedah caesar (bahasa Inggris: caesarean section atau cesarean section dalam Inggris-Amerika), disebut juga dengan seksio sesarea (disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, anak, anastesi serta bidan.

Jenis
Ada beberapa jenis bedah sesar:
§  Jenis klasik yaitu dengan melakukan sayatan vertikal sehingga memungkinkan ruangan yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Akan tetapi jenis ini sudah sangat jarang dilakukan karena sangat berisiko terhadap terjadinya komplikasi.
§  Sayatan mendatar di bagian atas dari kandung kemih sangat umum dilakukan pada masa sekarang ini. Metode ini meminimalkan risiko terjadinya pendarahan dan cepat penyembuhannya.
§  Histerektomi caesar yaitu bedah caesar diikuti dengan pengangkatan rahim. Hal ini dilakukan dalam kasus-kasus dimana pendarahan yang sulit tertangani atau ketika plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim.
§  Bentuk lain dari bedah caesar seperti bedah sesar ekstraperitoneal atau bedah sesar Porro.
§  Bedah sesar berulang dilakukan ketika pasien sebelumnya telah pernah menjalan bedah sesar. Umumnya sayatan dilakukan pada bekas luka operasi sebelumnya.



INDIKASI
Hal-hal lainnya yang dapat menjadi pertimbangan disarankannya bedah sesar antara lain:
§  proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal (distosia)
§  detak jantung janin melambat (fetal distress)
§  komplikasi pre-eklampsia
§  sang ibu menderita herpes
§  putusnya tali pusar
§  risiko luka parah pada rahim
§  persalinan kembar (masih dalam kontroversi)
§  sang bayi dalam posisi sungsang atau menyamping
§  kegagalan persalinan dengan induksi
§  kegagalan persalinan dengan alat bantu (forceps atau vakum)
§  bayi besar (makrosomia - berat badan lahir lebih dari 4,2 kg)
§  masalah plasenta seperti plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir), placental abruption atau placenta accreta)
§  kontraksi pada pinggul
§  sebelumnya pernah menjalani bedah caesar (masih dalam kontroversi)
§  sebelumnya pernah mengalami masalah pada penyembuhan perineum (oleh proses persalinan sebelumnya atau penyakit Crohn)
§  angka d-dimer tinggi bagi ibu hamil yang menderita sindrom antibodi antifosfolipid
§  CPD atau cephalo pelvic disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan terhambat)
§  Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus)
§  Ibu menderita hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi)


Anestesia
Sang ibu umumnya akan diberikan anastesi lokal (spinal atau epidural), yang memungkinkan sang ibu untuk tetap sadar selama proses pembedahan dan untuk menghindari si bayi dari pembiusan.
Pada masa sekarang ini, anastesi umum untuk bedah sesar menjadi semakin jarang dilakukan karena pembiusan lokal lebih menguntungkan bagi sang ibu dan si bayi. Pembiusan umum dilakukan apabila terjadi kasus-kasus berisiko tinggi atau kasus darurat.

Persalinan normal setelah bedah caesar
Persalinan normal setelah bedah caesar adalah umum dilakukan pada masa sekarang ini. Di waktu lalu, bedah sesar dilakukan dengan sayatan vertikal sehingga memotong otot-otot rahim. Bedah sesar sekarang ini umumnya melalui sayatan mendatar pada otot rahim sehingga rahim lebih terjaga kekuatannya dan dapat menghadapi kontraksi kuat pada persalinan normal berikutnya. Luka bekas sayatan pada bedah sesar sekarang ini adalah terletak di bawah "garis bikini".



Alat kebidanan dan fungsinya

Bekal seorang bidan sebelum melakukan praktek pada sebuah layanan rumah bersalin adalah mengetahui nama-nama alat kebidanan beserta fungsinya. Berikut ini adalah daftar nama alat kebidanan beserta fungsinya :


1) Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur.






2) Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan "vein".










3) Tensi meter utk mengukur tekanan darah.












4)  Funduscope utk mendengarkan denyut jantung janin










5)  Doppler utk mendengarkan denyut jantung janin(elektrik)











6)  USG utk mengetahui keadaan dalam rahim, mis: janin, tumor, kanker, IUD.








7) Bak Instrumen sebagai tempat alat2 yang akan digunakan untuk menolong persalinan/merawat luka, dsb.










8) Bengkok sbg tempat alat2 yang sudah terpakai saat menolong persalinan/merawat luka, dsb










9) Gunting Tali pusar utk mengunting tali pusar bayi.










10) Klem utk menjepit tali pusar.










11) Gunting Episiotomi utk menggunting bagian perineum terutama jika perineum ibu yg melahirkan kaku.








12) Suction pump untuk menyedot lendir dalam saluran pernapasan bayi






13) Kateter utk membantu mengeluarkan urin.






14) Benang CatGut : benang yang digunakan dalam menjahit luka.





15) Baby Scale utk menimbang berat badan bayi.





16) HB Sahli (Haemometer) utk mengukur kadar hemoglobin dalam darah.





17) Sarung tangan / Handscoon utk melindungi petugas kes saat bekerja






18)  Pinset anatomi alat untuk membantu proses menjahit luka, utk menjepit otot.




19)  Jarum Hecting :jarum untuk membantu proses menjahit luka